Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/04/18 |
|
Sabtu, 18 April 1998 Bacaan : Amsal 23:1-5 Setahun : 1Tawarikh 14-16 Nas : Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal (Yohanes 6:27)
|
|
Kita hidup di zaman materialistis. Orang Kristen pun terpikat menguras banyak tenaga dan uang untuk memperoleh segala perlengkapan dan barang mewah dengan kemegahan dan daya tariknya. Itulah sebabnya mengapa sangat penting memelihara nilai-nilai rohani dalam pikiran kita. Apakah Anda telah mengerahkan seluruh tenaga untuk dunia ini, sementara Anda mengabaikan nilai-nilai surgawi? Yesus berkata, "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal" (Yohanes 6:27). Apakah Anda telah mencoba menuntun seseorang kepada Kristus dan menawarinya makanan yang dapat mengenyangkannya untuk selamanya? Jika Anda ingin tahu seberapa materialistisnya Anda, ikuti tes kecil ini: Misalkan seseorang menawari tiga juta rupiah untuk setiap orang yang sungguh-sungguh Anda bimbing kepada Kristus. Apakah kemudian Anda akan bersaksi kepada lebih banyak orang daripada yang sedang Anda lakukan selama ini? Mungkinkah Anda mau melakukannya karena uang, sekalipun menempuh risiko besar atau ditertawakan, yang biasanya membuat Anda ragu dalam melakukan ketaatan pada perintah Kristus? Apakah kecintaan Anda kepada uang lebih kuat dibandingkan kecintaan Anda kepada Allah maupun jiwa-jiwa sesama kita? Apa tujuan utama hidup Anda? Untuk apa kita bekerja? Yesus bertanya kepada kita hari ini, seperti halnya Dia bertanya kepada Petrus, "Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" (Yohanes 21:15) [HGB]
KEDUNIAWIAN ADALAH SUATU GAYA HIDUP
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |