Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2013/04/17 |
|
Rabu, 17 April 2013 Bacaan : Kejadian 19:30-38 Setahun : 2 Samuel 17-18 Nas : Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita. (Kejadian 19:32)
|
|
Seorang atlet binaraga menempuh jalan pintas untuk meraih prestasi. Ia menggunakan hormon pemacu, agar otot-ototnya terbentuk dengan lebih cepat. Masalahnya, setelah bertanding ia malah jatuh sakit, koma, dan lima hari kemudian meninggal. Jalan pintas bukan mendatangkan solusi, melainkan memunculkan tragedi. Begitu juga pengalaman dua anak perempuan Lot. Sudah sewajarnya mereka ingin menyambung keturunan. Namun, mereka menghadapi jalan yang seakan buntu. Mereka tinggal di gua hanya dengan sang ayah (ay. 30), dan tidak ada laki-laki yang menjadi suami mereka (ay. 31). Bagaimana mereka dapat memperoleh anak? Mereka menempuh jalan pintas. Mereka membuat sang ayah mabuk, lalu tidur dengannya (ay. 33-35). Benar saja, mereka mengandung. Melahirkan bapa leluhur bangsa Amon dan Moab. Yang tidak mereka ketahui, kedua bangsa ini nantinya akan menjadi penentang bagi umat Allah dalam perjalanan menuju Kanaan (lihat Ulangan 23:3-4). Mereka baru saja menyaksikan penghakiman Tuhan yang begitu dahsyat atas Sodom dan Gomora. Bukanlah ini dapat menjadi sebuah pengalaman iman yang luar biasa? Nyatanya, mereka tidak melihat kebesaran Allah di balik peristiwa itu. Akibatnya, ketika menghadapi jalan yang tampak buntu, mereka tidak berpaling kepada Allah, namun berusaha mengatasinya sendiri. Ah, seandainya mereka mengerti bahwa Allah yang membebaskan tentunya juga akan memelihara mereka. Bagaimana dengan kita? Apakah pengalaman hidup yang kita lewati mendorong kita semakin mengandalkan Allah? -- MRT MENGAMBIL JALAN PINTAS MERAMPAS BUAH TERBAIK
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |