Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/04/17 |
|
Jumat, 17 April 2009 Bacaan : Yesaya 58:1-12 Setahun : Mazmur 19-21 Nas : Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki? (Yesaya 58:5)
|
|
Seorang laki-laki di Kerala, sebuah daerah di India selatan, meninggal gara-gara berpuasa selama 50 hari tanpa makan dan minum. Sebenarnya pada hari ke-41, banyak orang mencoba mendobrak kamarnya, tetapi pihak keluarga tidak memperbolehkan. Jika kita melakukan puasa tanpa tujuan ilahi, apa yang kita lakukan itu sebenarnya tidak berguna sama sekali. Puasa bukan ajang untuk menguji ketahanan tubuh. Juga bukan ajang pembanggaan diri; sehingga kita seolah-olah lebih rohani daripada yang lain. Semakin banyak berpuasa, semakin kelihatan rohani: ini prinsip yang sangat keliru. Bukankah kita kerap melakukan puasa, tetapi dengan tujuan yang salah? Beberapa di antara kita melakukan puasa dengan tujuan diet. Yang lain melakukannya karena menganggap puasa sebagai suatu tantangan yang seru. Dan, beberapa orang melakukannya hanya untuk kemegahan dan kosombongan diri. Puasa seperti ini tidak akan pernah berkenan di hati Tuhan. Jika kita berpuasa, kita mesti mendasarinya dengan tujuan ilahi. Kita berpuasa untuk melatih dan menguasai kedagingan serta hawa nafsu. Kita berpuasa supaya bisa lebih peka dan lebih fokus dengan rencana Tuhan. Kita berpuasa agar dapat berdoa dengan lebih konsentrasi karena kedagingan kita terkikis. Puasa adalah hal yang baik, jika dilakukan dengan motivasi yang baik. Sebaliknya, puasa bisa menjebak kita untuk terlibat dalam kemunafikan. Apakah kita adalah orang kristiani yang kerap melakukan puasa dan rutin melakukannya? Luruskan motivasi kita, maka puasa kita akan menjadi sangat efektif -- PK TANPA TUJUAN ILAHI PUASA YANG KITA LAKUKAN AKAN SIA-SIA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |