Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/04/12 |
|
Sabtu, 12 April 2003 Bacaan : Mazmur 71:1-16 Setahun : 2Raja-raja 21-22 Nas : Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan Allah (Mazmur 71:16)
|
|
Dalam lukisannya yang terkenal berjudul A Helping Hand (Tangan yang Menolong), Emile Renouf melukis seorang nelayan tua yang sedang duduk dalam perahu bersama seorang gadis kecil yang duduk di sampingnya. Keduanya sama-sama menggenggam dayung yang sangat besar. Nelayan tua itu menatap si gadis kecil dengan pandangan penuh rasa sayang dan kekaguman. Tampaknya lelaki itu mengatakan kepada si gadis kecil bahwa ia boleh membantu mendayung perahu. Gadis itu begitu bersemangat untuk membantu sehingga ia merasa seolah-olah telah banyak membantu melakukan tugas besar. Padahal, jelas terlihat bahwa yang menggerakkan dayung berat itu adalah lengan nelayan yang berotot itu. Saya dapat melihat suatu perumpamaan dalam lukisan itu. Kristus telah menganugerahi kita hak istimewa untuk berpartisipasi dalam menjalankan pekerjaan-Nya di dunia ini. Namun jangan lupa, kita tidak dapat melaksanakan semua tugas kita jika hanya mengandalkan kemampuan kita sendiri. Hanya karena Allah bekerja di dalam dan bersama kita, maka tugas-tugas itu dapat dilaksanakan. Sementara Dia meminta kita untuk menggenggam dayung, kita harus selalu sadar akan sumber kekuatan kita. Dia adalah sumber kekuatan kita! Takkan ada kemajuan rohani yang sejati bila kuasa Roh Kudus tidak mendukung hidup dan segala pekerjaan yang kita lakukan. Mari kita sadari kelemahan kita dan mari kita gemakan seruan pemazmur, "Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan Allah" (71:16). Maka kita takkan lemah dan gagal -- Henry Bosch KELEMAHAN TERBESAR KITA BARANGKALI ADALAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |