Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/04/10 |
|
Minggu, 10 April 2005 Bacaan : 2Samuel 22:1-8 Setahun : 2Samuel 22-24 Nas : Aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu, ya Tuhan, ... dan aku mau menyanyikan mazmur bagi nama-Mu (2Samuel 22:50)
|
|
Para peserta konferensi pada sebuah gereja di Nebraska diberi balon-balon yang berisi gas helium. Kemudian mereka diminta untuk melepaskan balon-balon tersebut di tengah-tengah kebaktian, yaitu pada saat mereka merasa ingin mengungkapkan sukacita. Sepanjang kebaktian, balon-balon tersebut membumbung naik satu per satu. Akan tetapi, di akhir kebaktian, sepertiga peserta belum melepaskan balon mereka. Saya lalu bertanya-tanya, apakah mereka tidak dapat memikirkan satu alasan pun untuk memuji Allah. Raja Daud pasti telah melepaskan balonnya pada saat menyanyikan lagu pujian yang tercatat di dalam kitab 2 Samuel 22. Ia bersukacita karena Allah telah melepaskan ia dari semua musuhnya (ayat 1). Sebelumnya, pada saat bersembunyi dari Raja Saul di padang gurun yang berbatu, ia telah belajar bahwa rasa aman yang sejati hanya dapat ditemukan di dalam Allah (1 Samuel 23:25). Hati Daud merasa harus "menyanyikan syukur" dan "menyanyikan mazmur", karena Tuhan telah menjadi bukit batu, kubu pertahanan, penyelamat, kota benteng, perlindungan, dan Juruselamat baginya (2 Samuel 22:2,3,50). Berperan sebagai apakah Tuhan di dalam hidup Anda? Pemberi kedamaian di waktu kacau? Penghibur di tengah kehilangan? Pengampun dosa? Kekuatan di dalam tugas yang sulit? Ambillah selembar kertas dan tuliskanlah daftar ucapan syukur Anda. Lalu luangkan waktu untuk memuji Allah atas segala keberadaan-Nya dan segala yang telah dilakukan-Nya. Lepaskanlah balon Anda! -- AMC PUJIAN ADALAH LUAPAN HATI YANG BERSUKACITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |