Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/04/09 |
|
Sabtu, 9 April 2011 Bacaan : Keluaran 6:1-12 Setahun : 2 Samuel 20-22 Nas : Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu (Keluaran 6:8)
|
|
Obor blarak merupakan sebuah idiom Jawa yang menggambarkan semangat yang mudah menyala, tetapi seketika kemudian surut ke titik nol. Bagai blarak (daun kelapa) yang bila dibakar akan menyala terang, tetapi sebentar kemudian segera mati. Kedatangan Musa dan Harun di hadapan Firaun, membuat penguasa Mesir itu semakin mempersulit tugas para budak (ayat 6). Tak heran orang Israel marah kepada Musa dan Harun. Akibatnya, mereka "tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu" (ayat 8). Tekanan yang berat membuat orang Israel tak lagi mampu meyakini janji pembebasan dari Tuhan. Musa sendiri sempat dihinggapi rasa putus asa karena respons negatif orang Israel terhadap dirinya (ayat 11). Namun, Tuhan terus menguatkan Musa untuk menjadi agen pembebasan bagi bangsanya, menjadi sarana teguran bagi Firaun, sekaligus mendampingi dan mendidik umat Israel yang mudah putus asa itu (ayat 12). Baik Musa maupun bangsa Israel, tidak diizinkan Tuhan untuk menjadi seperti "obor blarak". Tatkala hendak memulai langkah baru, kita kerap berapi-api: bertanya kepada Tuhan, meminta hikmat-Nya, berdoa, berpuasa, dan sebagainya. Namun, bila jawaban tak kunjung datang dan malah kesulitan yang menghadang, kita menjadi kecil hati, patah semangat, dan melupakan Tuhan. Sikap semacam ini perlu kita waspadai. Jangan mudah menyerah kalah pada tantangan. Sesungguhnya Tuhan terus ada untuk memimpin setiap langkah, setiap karya pelayanan kita di rumah tangga, tempat belajar, tempat kerja, lingkungan masyarakat, dan sebagainya -- DKL KETIKA KEPUTUSASAAN MENGHAMPIRI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |