Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2019/04/08 |
|
Senin, 8 April 2019 Bacaan : Matius 8:23-27 Setahun : 1 Samuel 22-24 Nas : Lalu datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, "Tuhan, tolonglah, kita binasa." (Matius 8:25)
|
|
Pernahkah kita berdoa, "Tuhan, masalahku besar!"? Menurut kita, bagaimana perasaan Tuhan ketika mendengarnya? Bayangkan diri kita seorang hartawan. Suatu hari anak kita menangis dan berkata, "Aku sedih! Aku ingin mainan itu, tapi tak punya uang untuk membelinya!" Bagaimana perasaan kita? Ketika kita mengatakan: "Tuhan, masalahku besar!" tanpa sadar kita sebenarnya sedang mengecilkan kuasa Tuhan di dalam hidup kita. Faktanya, Tuhan adalah Allah Mahabesar, yang mampu melakukan segala perkara! Jika demikian, mungkinkah kita memiliki masalah besar yang tidak mungkin diselesaikan? Seperti kita, murid-murid juga pernah mengalami peristiwa serupa. Sewaktu perahu mereka terombang-ambing angin topan, mereka lalu membangunkan Yesus. Menariknya, mereka berkata kepada- Nya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa" (ay. 24-25). Pertanyaannya: "Mungkinkah mereka binasa?" Setelah sebelumnya melihat berbagai mukjizat yang diperbuat Yesus, mereka tidak juga menjadi percaya! Karena itulah, Yesus menyebut mereka sebagai orang-orang yang kurang percaya (ay. 26). Dalam bahasa Inggrisnya little faith, iman yang kecil. Ketika dihadapkan pada suatu persoalan, kita memiliki dua pilihan: memandang besar persoalan itu atau memandang Tuhan sebagai Allah yang besar! Apabila kita memilih bagian pertama, kita akan hidup dalam kepanikan. Namun, apabila kita memilih bagian kedua, kita dapat senantiasa hidup dalam ketenangan. Mana lebih besar: persoalan atau Allah? Semua tergantung cara kita memandangnya! --LIN/www.renunganharian.net JIKA KITA PERCAYA KUASA TUHAN BEGITU BESAR,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |