Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/04/08 |
|
Minggu, 8 April 2007 Bacaan : Yohanes 3:13-18 Setahun : 1Samuel 10-12; Lukas 9:37-62 Nas : Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati (Yohanes 11:25)
|
|
Saat berjalan memasuki gereja pada pagi Paskah tahun yang lalu, saya berpapasan dengan seorang teman saya dan menyapanya, "Selamat Natal!" Namun, setelah menyadari kesalahan saya, saya segera mengoreksi diri sendiri. "Maksud saya, Selamat Paskah!" "Kita tidak dapat merayakan yang satu tanpa merayakan yang lainnya," jawabnya dengan tersenyum. Benar sekali! Tanpa Natal, tidak akan ada Paskah. Dan tanpa kebangkitan, hari ini hanyalah hari biasa. Bahkan, bisa jadi kita tidak akan berada di gereja. Natal dan Paskah merupakan perayaan yang paling menggembirakan bagi umat kristiani. Pada hari Natal, kita merayakan penjelmaan Allah (Allah mengambil rupa manusia dan datang ke dunia). "Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal ..." (Yohanes 3:16). Pada hari Paskah, kita merayakan kebangkitan Yesus. "Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit," kata malaikat (Lukas 24:6). Sejak awal zaman, kedua hari ini berhubungan erat dalam rencana besar Bapa. Yesus lahir untuk mati bagi dosa-dosa kita dan untuk mengalahkan maut agar kita dapat hidup. Manakah yang lebih penting? Natal -- kelahiran bayi Yesus? Atau Paskah -- kematian dan kebangkitan Anak Allah? Keduanya sangat penting -- dan dua-duanya merupakan bukti nyata kasih Bapa bagi kita. Selamat Natal! Dan Selamat Paskah! -- CHK
NATAL DAN PASKAH MERUPAKAN DUA BAB DARI BUKU YANG SAMA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |