Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/04/08 |
|
Kamis, 8 April 2004 Bacaan : Markus 15:16-21 Setahun : 1 Samuel 10-12; Lukas 9:37-62 Nas : Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, ... mereka paksa untuk memikul salib Yesus (Markus 15:21)
|
|
Dalam pandangan kebanyakan orang yang termasuk dalam kerumunan orang banyak, Yesus adalah sosok penjahat biasa yang sedang digiring menuju tempat eksekusi. Karena itu, membantu-Nya memikul salib adalah tindakan yang hina dan memalukan. Simon dari Kirene memang dipaksa untuk melakukan tugas ini (Markus 15:21). Namun, mungkin hari itu merupakan hari yang paling mulia di dalam hidupnya. Mungkin ia menjadi percaya kepada Juruselamat, dan imannya itu diikuti oleh istri beserta anak-anaknya. Beberapa guru Alkitab sampai pada kesimpulan tersebut karena bertahun-tahun kemudian, ketika Rasul Paulus mengirimkan salamnya kepada jemaat di kota Roma, ia menyebut seorang laki-laki bernama Rufus dan ibunya (Roma 16:13). Saya yakin orang itu adalah anak laki-laki Simon yang disebutkan Markus dalam injilnya (15:21) yang mungkin ditulis di Roma. Sepertinya ini yang menjadi alasan Markus menulis bahwa Simon adalah ayah Rufus dan Aleksander. Manakala kita berjalan bersama Yesus dan "memikul salib" (Lukas 9:23), kita juga akan mendapatkan cemooh dari dunia karena kita memiliki hubungan yang erat dengan Sang Juruselamat. Namun melalui semuanya itu, seperti halnya Simon dari Kirene, hidup kita akan diubahkan, dan kesaksian kita akan menimbulkan dampak pada kehidupan keluarga serta teman-teman yang berada di sekitar kita. Simon memang "dipaksa" untuk memikul salib Yesus (Markus 15:21). Namun, Yesus mengundang kita untuk memikul salib kita. Sudahkah Anda menerima undangan-Nya? -- Henry Bosch MENGIKUT YESUS MENUNTUT HARGA YANG SANGAT MAHAL
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |