Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2017/04/07 |
|
Jumat, 7 April 2017 Bacaan : Ayub 36:1-33 Setahun : 1 Samuel 19-21 Nas : Dengan sengsara Ia menyelamatkan orang sengsara, dengan penindasan Ia membuka telinga mereka. (Ayub 36:15)
|
|
Beberapa waktu lalu saya pernah berdoa kepada Tuhan agar bertumbuh dalam hal penguasaan diri. Tak lama setelah saya berdoa, masalah berdatangan. Laptop tiba-tiba rusak sehingga saya tak bisa bekerja, ada orang yang berbicara kasar dan menyakiti hati saya, saat membeli barang perlakuan penjaga toko menjengkelkan, dan beberapa kejadian lainnya. Ternyata, melalui kesulitan hidup, Tuhan menumbuhkan penguasaan diri saya. Kesulitan, tekanan, pergumulan, kesulitan hidup, dan penderitaan dapat dipakai Tuhan untuk membentuk kita menjadi manusia yang lebih kuat. Kita diajar untuk menyadari kelemahan kita dan kekuasaan Tuhan. Ucapan Elihu sepertinya sulit kita mengerti (ay. 15), namun itulah yang terjadi. Tuhan memakai Ayub sebagai contoh bahwa melalui kesulitan hidup, Tuhan menyelamatkan dan akhirnya memulihkan Ayub. Tak perlu rendah diri kalau kita sudah melakukan hal-hal yang benar sesuai dengan firman Tuhan, tapi masih didera kesulitan hidup. Kita harusnya bersyukur bahwa kesulitan hidup yang terjadi membuat kita bertumbuh dan memiliki berbagai karakter Kristus. Allah itu besar dan berbagai rencana-Nya luar biasa. Kalau Tuhan menginginkan kita mengalami berbagai kesulitan seperti pengalaman Ayub, jangan bertanya mengapa, tapi bertanyalah bagaimana. Bagaimana cara saya mengatasi kesulitan ini? Bagaimana cara saya merespons tantangan yang terjadi? Saat kita merespons dengan positif, kita bisa berpikir positif dan bertindak positif. --RTG/Renungan Harian KESULITAN HIDUP ADALAH SALAH SATU ALAT TUHAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |