Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2013/04/07 |
|
Minggu, 7 April 2013 Bacaan : Yehezkiel 1:15-28 Setahun : 1 Samuel 19-21 Nas : Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman. (Yehezkiel 1:28b)
|
|
Jika kita mencoba membayangkan atau berimajinasi mengenai kemuliaan Tuhan, kita akan menemui kesulitan karena keterbatasan kita. Pengarang atau penyair terbaik sekalipun tak akan dapat mengungkapkannya dengan kata-kata. Pelukis sekaliber Picasso juga tak akan mampu menuangkannya di atas kanvas. Pencipta lagu dan penyanyi tak akan bisa melantunkannya. Pemahat patung kelas dunia pun tak akan sanggup memahat sosok mulia ilahi. Begitu juga yang dialami Yehezkiel. Betapa ia terbata-bata ketika melihat kemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan terlalu dahsyat untuk dapat diuraikan. Tidak heran, ketika kita membaca upaya Yehezkiel menggambarkannya, semakin banyak kata digunakan justru semakin bingung kita membayangkannya. Coba bayangkan ay. 15-28a, misalnya. Sangat sulit, bukan? Karena itu, hanya satu hal yang Yehezkiel perbuat tatkala diperhadapkan pada kemuliaan Tuhan yang begitu dahsyat: sujud menyembah dalam kerendahan hati (ay. 28). Allah yang Mahamulia, yang jauh melampaui pikiran manusia, tidak bisa digambarkan oleh apa pun di muka bumi ini. Manusialah satu-satunya ciptaan Allah yang disebut gambar Allah (Kej. 1:26-27). Manusia diciptakan Allah dengan menyandang citra Allah (imago Dei), untuk menyatakan kemuliaan Allah. Nah, apakah hidup kita-perkataan, pikiran, dan perbuatan kita-sudah memuliakan Tuhan? Oleh Yesus Kristus, Sang Manusia Sejati, kita dikuduskan agar layak memuliakan Allah! -- ENO MULIAKANLAH ALLAH DENGAN SELURUH ASPEK KEHIDUPAN KITA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |