Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/04/06 |
|
Rabu, 6 April 2016 Bacaan : Kejadian 20:1-18 Setahun : 1 Samuel 17-18 Nas : Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia. (Kejadian 20:6)
|
|
Dalam suatu ibadah mengenang kepergian seorang istri hamba Tuhan senior, pengkhotbah tamu yang mengenal almarhumah cukup dekat memberi kesaksian. "Beliau hidup dengan penuh ketulusan. Ibarat ikan, seperti tanpa tulang. Saya melihat beliau tidak pernah berniat jahat atau bersikap buruk terhadap sesamanya, " ujarnya. Sungguh kesaksian tentang kualitas hidup yang unggul di tengah zaman yang penuh dengan kelicikan dan tipu muslihat. Tuhan menganggap serius ketulusan hati seseorang. Kita dapat belajar akan hal ini dari kisah Abimelekh yang berniat mengambil Sara sebagai istrinya. Abimelekh mendengar pengakuan Abraham dan Sara bahwa mereka hanyalah saudara, bukan suami-istri. Ketika Allah hendak menegurnya lewat mimpi, Abimelekh pun berkata bahwa semuanya ia lakukan dengan hati yang tulus. Tak ada niat sama sekali dalam diri Abimelekh untuk mengambil istri orang lain sekalipun sebagai raja ia dapat melakukannya. Ketulusan hatinya dihargai oleh Allah, yang menemui Abimelekh sebelum ia menjamah Sara. Ketulusan Abimelekh membuat Allah mencegahnya berbuat dosa. Tindakan yang dapat mendatangkan hukuman atas seluruh bangsanya. Ketulusan hati bukanlah perkara mudah untuk dilakukan. Ketulusan hati juga tidak dihasilkan dalam semalam. Dibutuhkan waktu dan serangkaian peristiwa kehidupan untuk melatih kita menjadi pribadi yang tulus hati terhadap sesama. Seperti Abimelekh hidup dalam ketulusan di hadapan Allah dan sesama, mari belajar untuk hidup dalam ketulusan juga. --Go Hok Jin/Renungan Harian Ketulusan hati masih menarik perhatian Allah
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |