Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/03/29 |
|
Jumat, 29 Maret 2002 Bacaan : 1 Korintus 1:18-25 Setahun : Hakim-hakim 7-8; Lukas 5:1-16 Nas : Pemberitaan itu adalah kekuatan Allah (1 Korintus 1:18)
|
|
Pada pertengahan abad 20, di India Tengah pernah terjadi ketegangan antara orang-orang non-kristiani dan orang-orang kristiani. Seorang pemuda disuruh memanjat gedung 3 tingkat dan mencabut salib yang ada di atas atapnya. Namun demikian, ia tidak berhasil. Bahkan, ia terjatuh dari atap ke jalan di bawahnya dan terluka parah. Ketika dibawa ke rumah sakit, ia ditempatkan di sebuah kasur lipat, dan bersebelahan dengan seorang pasien yang adalah orang kristiani. Ketika seorang percaya memberitahu orang yang terluka itu bahwa salib melambangkan apa yang diperbuat Yesus untuknya di kayu salib, hatinya tersentuh. Ia berteriak, "Tuhan Yesus! Ampuni aku! Aku tidak bermaksud melakukannya. Mereka memaksaku." Apa pun yang dilakukan orang-orang untuk menghilangkan lambang-lambang kekristenan, kita tahu bahwa mereka takkan mampu menghentikan pesannya. Paulus berkata, ". pemberitaan itu adalah kekuatan Allah" (1 Korintus 1:18). Yesus berkata bahwa gerbang neraka pun tidak akan menang melawan gereja (Matius 16:18). Salib berdiri sebagai lambang kekristenan. Namun simbolisme itu tidaklah berarti bila seseorang tidak mengerti apa yang Kristus lakukan di kayu salib. Dia mati di sana untuk memberikan pengampunan (Kolose 2:13,14), bukan untuk menciptakan sebuah lambang suci. Sudahkah Anda melihat di balik lambang salib itu dan percaya kepada Anak Allah yang mati di sana? Jika belum, lakukanlah sekarang! -JDB JALAN MENUJU SURGA DIMULAI DI KAKI SALIB
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |