SANG NELAYAN AGUNG

Saya adalah seorang nelayan. Saya tahu bagaimana caranya menangkap ikan smallmouth, walleye, dan panfish yang hidup di danau, dengan perahu kecil. Saya tahu tempat persembunyian mereka, kebiasaan makan mereka, dan waktu yang paling tepat untuk memancing. Saya memiliki jebakan dan strategi sendiri yang jitu. Karena itu, saya enggan mendengarkan seseorang yang dengan ribut berusaha mengajari saya caranya menangkap ikan di danau "saya."

Karena itu saya memahami perasaan Petrus, melalui bacaan Alkitab hari ini. Ia tahu bagaimana cara menangkap ikan di Danau Galilea. Danau itu adalah "danaunya," namun meski telah berusaha sepanjang malam, ia belum juga mendapat apa-apa. "Kadangkala ikan-ikan itu tidak dapat diajak bekerja sama," mungkin ia berkata demikian waktu itu.

Lalu Yesus berkata kepadanya, "Tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan" (ayat 4). Petrus menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" (ayat 5). Dan benar, ia memperoleh begitu banyak ikan, hingga memerlukan bantuan untuk membawanya ke pantai! Kemudian Yesus berkata, "Mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia" (ayat 10). Melalui pengalaman ini, Yesus ingin agar Petrus belajar menjala jiwa.

Ketika tiba saatnya bagi kita untuk menjala jiwa, masalahnya bukan terletak pada seberapa hebat kita mampu mempengaruhi seseorang, melainkan apakah kita menaati sang Nelayan Agung saat Roh-Nya memimpin kita untuk menyebarkan berita Injil. Hari ini, "tebarkanlah jalamu untuk menangkap jiwa" -- DCE

If you want to fish for souls,
Seek to follow Christ's commands;
Lay aside unworthy goals,
Let Him lead you by His hand. -- Hess

ORANG YANG AKAN ANDA TEMUI SESUDAH INI
MUNGKIN PERLU BERTEMU DENGAN YESUS