Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/03/28 |
|
Senin, 28 Maret 2016 Bacaan : 2 Korintus 1:3-11 Setahun : Hakim-Hakim 15-17 Nas : Ia telah dan akan menyelamatkan kami dari kematian yang begitu ngeri. (2 Korintus 1:10)
|
|
Betapa menegangkan detik-detik menjelang eksekusi terhadap sembilan terpidana mati kasus narkoba. Iring-iringan ambulans berisi peti jenazah menyeberang ke Pulau Nusakambangan. Kesempatan kunjungan terakhir membuat keluarga terpidana histeris. Empat puluh menit sebelum pelaksanaan, eksekusi terhadap Mary Jane, salah seorang terpidana, ditunda. Mary Jane dan keluarganya merasa lega dan sangat bergembira, begitu pula dengan para pendukungnya. Mereka berlinang air mata, berpelukan, dan mengepalkan tangan ke udara sebagai ungkapan kegembiraan. Namun, sekalipun eksekusinya ditunda, suatu saat Mary Jane akan mengalami kematian juga. Kematian yang tertunda dapat membangkitkan kegembiraan. Di dalam Kristus, orang percaya mengalami sesuatu yang jauh lebih menggembirakan. Kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib bukan sekadar penundaan, melainkan pembatalan atas kematian kekal di neraka, yang seharusnya kita alami akibat dosa. Rasul Paulus mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23). "Upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Rm. 6:23). Pemazmur berkata, "Dia yang menebus hidupmu dari lubang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat" (Mzm. 103:4). Percayalah kepada Tuhan Yesus, yang memampukan kita setia sampai mati, sehingga kita menikmati pembatalan atas kematian kekal (Yoh. 3:16; Why. 2:10). --Lim Ivenina Natasya/Renungan Harian Kematian dan penebusan Tuhan Yesus
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |