Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/03/28 |
|
Kamis, 28 Maret 2002 Bacaan : Lukas 22:31-34 Setahun : Hakim-hakim 4-6; Lukas 4:31-44 Nas : Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau (Lukas 22:31,32)
|
|
Di zaman Yesus, gandum dipisahkan dari sekam dengan proses yang disebut penampian. Seseorang akan menggoyang penampi maju dan mundur sambil meniup di atasnya untuk menyingkirkan sekamnya. Yesus memakai analogi ini untuk menyiapkan Petrus akan trauma yang bakal dihadapi jika melihat Gurunya dibawa ke kayu salib. Dia berkata, "Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum" (Lukas 22:31). Setan akan mengguncang Petrus sampai ke inti keberadaan dirinya untuk mencoba menghancurkan imannya. Namun Yesus yang memahami kelemahan Petrus, meyakinkan dirinya, "tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu" (ayat 32). Dengan peringatan dan penguatan seperti itu pun Petrus masih menyangkal bahwa ia pernah mengenal Yesus. Anda mungkin bertanya, "Bukankah itu berarti imannya sudah gugur?" Bukan, bukan imannya yang gugur, tetapi nyalinya. Mungkin Anda atau saya pernah "menyangkal" Allah. Memang kita tidak berdusta seperti Petrus, tetapi dengan tingkah laku kita menyangkal-Nya. Seperti Petrus, mungkin kini kita sedang menangis dengan sedihnya (ayat 62). Namun bila kita kembali kepada sang Juruselamat, kita akan menerima pengampunan, pemulihan, dan panggilan pelayanan yang baru. Dan kita merasakan, seperti saya yakin Petrus juga, bahwa Allah sering memakai penampi Setan untuk memisahkan sekam kepercayaan diri dan kebanggaan diri kita sendiri -DJD SIASAT SETAN BUKANLAH TANDINGAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |