Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/03/28 |
|
Rabu, 28 Maret 2001 Bacaan : Filipi 1:12-26 Setahun : 2 Samuel 19-21 Nas : Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita (Filipi 1:18)
|
|
Seorang pendeta tua yang telah menjangkau ribuan orang untuk mengenal Kristus mengakui bahwa keegoisan sering kali mengusik kasihnya yang murni kepada Tuhan. Hal yang sama juga diungkap oleh seorang pendeta besar lainnya yang minta didoakan agar ia dapat menekan keinginannya untuk menjadi "nomor satu" saat berbicara di suatu konferensi Alkitab. Saya sendiri melihat adanya unsur-unsur kesombongan dan keegoisan dalam diri saya. Karena kita tinggal dalam apa yang disebut Paulus sebagai "tubuh maut ini" (Roma 7:24), tempat dosa kita tinggal, maka segala ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan masih bisa tercemar oleh ketidaksempurnaan. Barangkali itulah yang membuat saya cenderung bisa memahami sikap-sikap para hamba Tuhan yang digambarkan Rasul Paulus dalam Filipi 1:15-17. Meskipun ada unsur-unsur kedengkian, ketamakan, dan kesombongan yang mengotori pelayanan mereka, namun Paulus tetap mengucap syukur sebab Kristus diberitakan. Ia tidak akan mengucap syukur jika mereka adalah orang-orang yang munafik atau guru-guru palsu. Seluruh pelayanan kita kepada Kristus dalam beberapa hal yang dipengaruhi oleh kecenderungan dosa yang masih tinggal dalam diri kita. William Beverage menulis, "Saya tidak dapat berdoa karena saya berdosa; saya tidak dapat berkhotbah karena saya berdosa .. Penyesalan saya perlu menjadi pertobatan; dan airmata saya perlu dibasuh oleh darah Kristus." Terpujilah Allah karena kasih dan kesabaran-Nya yang tiada tara! -HVL DOSA KITA BESAR-
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |