Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/03/21 |
|
Jumat, 21 Maret 2008 Bacaan : Ibrani 2:7-16 Setahun : 1Samuel 4-6 Nas : Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian (Yesaya 53:7)
|
|
Dalam risetnya atas penyaliban Kristus, Dr. Frederick Zugibe-mantan kepala tim medis dari Rockland County New York, mengatakan bahwa memaku bagian tengah telapak tangan akan mengakibatkan rasa sakit luar biasa, yang tak dapat ditolong oleh pereda sakit apa pun. Rasanya sangat menyakitkan, membakar, seperti kilat yang menyambar menembus tangan hingga ke tulang belakang. Memaku telapak kaki juga akan memutuskan banyak saraf dan menimbulkan rasa sakit hebat yang serupa. Ditambah pula, posisi tubuh yang diberdirikan di kayu salib membuat seseorang sangat sulit bernapas. Zugibe berpendapat bahwa Yesus meninggal oleh shock karena terlalu banyak kehilangan darah dan cairan, shock yang traumatis atas setiap luka, dan shock pada jantung. Dan itu hanya sebagian dari penderitaan Yesus! Sungguh tak terbayangkan bila kita mengalami penderitaan dan kesakitan yang serupa. Untuk apakah Yesus bersedia "mengalami maut bagi semua manusia" (Ibrani 2:9)? Bacaan hari ini menuntun kita untuk memahami keputusan besar ini. Dia berketetapan untuk melakukannya demi memimpin kita kepada keselamatan (ayat 10). Dia bersikeras memilih jalan ini agar kita tidak lagi diperhamba dosa (ayat 14). Dia juga tak ragu menyerahkan diri-Nya agar kita lepas dari ketakutan akan maut (ayat 15)! Yesus telah melakukan misi besar ini bukan hanya untuk sebagian orang, melainkan bagi semua yang percaya kepada-Nya (Yohanes 3:16). Tak seorang pun mau dan sanggup berkorban sedemikian besar bagi kita, kecuali Yesus. Sudahkah kita menghargakan pengurbanan-Nya yang di luar akal? -AW PENDERITAAN TERBESAR TELAH YESUS TANGGUNGKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |