Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/03/21 |
|
Sabtu, 21 Maret 1998 Bacaan : Ayub 14:1-14 Setahun : 1Samuel 25-28 Nas : Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap...sampai tiba giliranku (Ayub 14:14)
|
|
Departemen Pelayanan Sosial di Greenville County, South Carolina, mengirimkan surat berikut: "Kupon makan Anda akan dihentikan, hal ini akan segera kami lakukan, karena kami menerima pemberitahuan bahwa Anda sudah meninggal. Semoga Allah memberkati Anda. Anda dapat mengajukan permohonan kembali jika ada perubahan dengan keadaan Anda." Sungguh mustahil mengharapkan jawaban dari sebuah mayat atau menyatakan bahwa orang mati dapat mengubah keadaannya! Saat Anda mati, itulah akhir dari kisah Anda di dunia. Hal inilah yang membuat berita Injil sangat mengguncangkan pikiran. Berita Injil mengumumkan kepada seluruh dunia tentang mujizat kebangkitan Kristus yang menaklukkan kematian, dan keajaiban pengurbanan-Nya di Kalvari yang menebus dosa. Berita Injil itu memproklamasikan perkecualian yang menakjubkan terhadap hukum alam yang berlaku secara umum bahwa kematian merupakan akhir yang pasti dari kisah hidup setiap manusia. Tidak ada kemungkinan kebangkitan kembali dalam hidup manusia. Tetapi Yesus, setelah menghancurkan kuasa kubur, bangkit kembali dan meyakinkan murid-murid-Nya yang ragu-ragu bahwa Dia hidup kembali. Dia telah berhadapan dengan kematian dan mengalahkan musuh yang ditakuti itu, dan membawa kehidupan dan kekekalan (2Timotius 1:10). Dan karena Dia hidup, kita yang percaya kepada Injil juga akan hidup (Yohanes 14:19) [VCG]
KEMATIAN ADALAH BAB TERAKHIR DARI WAKTU
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |