Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2015/03/19 |
|
Kamis, 19 Maret 2015 Bacaan : Yesaya 49:14-21 Setahun : Yosua 17-19 Nas : Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. (Yesaya 49:16)
|
|
Seorang seniman asal Spanyol, David Cata, punya cara yang aneh untuk melahirkan sebuah karya seni. Tidak dengan melukis, tetapi ia rela menjahit telapak tangannya demi menciptakan karya seni yang menakjubkan. Dengan menggunakan jarum dan benang, David menyulam potret orang-orang terdekatnya di telapak tangannya. "Wajah mereka telah terpatri dalam hidup saya. Mereka adalah keluarga, teman, pasangan, dan guru, " kata David, seperti dilansir Design Boom. Pada masa-masa pembuangan, Bangsa Israel mengalami masa-masa yang memilukan. Mereka merasa bahwa Tuhan telah melupakan dan meninggalkan mereka (ay. 14). Akibat pemberontakan mereka, Tuhan memang telah membawa mereka ke pembuangan, tujuh puluh tahun lamanya. Tetapi benarkah Tuhan melupakan dan meninggalkan mereka? Apakah Tuhan tidak pilu mendengar rintihan kesakitan mereka? Inilah jawab-Nya: "Lihat, Aku telah melukis engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku." Seberapapun kerasnya penderitaan Israel, Allah tidak menegakan mereka terus mengalami kesusahan itu; Dia mengingat mereka. Saat menghadapi situasi sulit dan ketika doa-doa kita sepertinya tidak menghasilkan jawaban, kita kerap kali merasa bahwa Tuhan telah melupakan dan meninggalkan kita. Namun lihatlah bagaimana Tuhan memandang hidup kita. Kita berharga di mata-Nya! Dia tidak akan menegakan kita bergelut dengan penderitaan, asalkan sikap hati kita berbalik kembali kepada-Nya. -- Samuel Yudi S /Renungan Harian TUHAN BERKENAN PADA SETIAP RENCANA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |