Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/03/18 |
|
Sabtu, 18 Maret 2000 Bacaan : Yohanes 11:1-6, 17-27 Setahun : Ulangan 32-34, Markus 15:26-47 Nas : [Yesus] sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada (Yohanes 11:6)
|
|
Mengapa kadangkala Allah menunda-nunda ketika kita memohon jawaban yang segera dari-Nya? Ketika sahabat baik Yesus, yakni Lazarus, sakit parah, kedua saudara perempuan Lazarus memberitahu Yesus. Mereka berharap Yesus segera datang ke tempat mereka. Namun dalam Yohanes 11:5-6 dikatakan, "Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Dia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Dia berada." Sementara Yesus menunda-nunda, Lazarus meninggal. Kadangkala sulit bagi kita untuk memahami kasih Allah yang sempurna, dan juga waktu-Nya yang sempurna. Kita mungkin bergumul untuk dapat mengerti mengapa Dia menunda-nunda sementara campur tangan-Nya dapat menyelamatkan orang-orang yang kita kasihi. Akibatnya, seperti halnya Marta dan Maria, kita pun akan berkata kepada Yesus, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati" (ayat 21,32). Memang tak seorang pun yang berada dalam situasi seperti ini dapat membayangkan mukjizat yang akan Yesus lakukan, ataupun memahami apa yang ingin Yesus ajarkan -- bahwa Dialah "kebangkitan dan hidup" bagi semua orang yang percaya kepada-Nya (ayat 25). Kita mungkin tidak akan pernah mengerti mengapa Allah menunda-nunda ketika kita memohon Dia untuk bertindak dengan segera. Namun meski misteri tentang waktu-Nya tetap tersembunyi, kita dapat berpegang pada hikmat-Nya yang tak tertandingi dan kasih-Nya yang tak berkesudahan -- DCM
KETIKA KITA TAK DAPAT MELIHAT TANGAN ALLAH BEKERJA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |