Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/03/17 |
|
Sabtu, 17 Maret 2012 Bacaan : Yeremia 29:1-14 Setahun : Ulangan 21-23 Nas : Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu (Yeremia 29:7)
|
|
Dua pemuda hanya diterima di Perguruan Tinggi Negri (PTN) pilihan terakhir mereka. Meski kecewa keduanya pun mulai kuliah. Bedanya, yang pertama merasa "terbuang" dan sekadar bertahan; sedangkan yang kedua kuliah sebaik mungkin, karena percaya Tuhan punya rencana indah dengan menempatkannya di sana. Ia menjadi mahasiswa yang meraih prestasi berskala nasional, membuat bangga baik kampus maupun orangtuanya. Allah, melalui nabi Yeremia, meminta umat-Nya dalam pembuangan memilih sikap seperti mahasiswa kedua tadi. Sebagai keturunan Abraham, bangsa Israel telah dipilih untuk diberkati dan memberkati segala bangsa (bandingkan Kejadian 12:1-3). Memang tujuh puluh tahun di Babel adalah hukuman atas pelanggaran mereka, namun rancangan berkat Allah tetap akan digenapi pada waktu-Nya (ayat 10-14). Tak heran Allah mengutus mereka mengusahakan shalom di tempat yang tidak mereka suka itu (ayat 7). Allah mau mereka hidup normal, bahkan maksimal (ay 4-6), sebagai wujud kesaksian umat pilihan-Nya di tengah bangsa asing. Dalam perspektif surga, bangsa yang dibuang itu sebenarnya juga sedang diutus Allah. Baru pindah rumah, kuliah, atau bekerja di tempat yang tidak kita sukai? Sebagai murid Kristus, kita punya dua pilihan sikap. Pertama, kita bisa berkata: "Tempat dan orang-orang yang tak kusukai ini tidak menjanjikan masa depan buatku!" Kedua, kita bisa berkata: "Aku akan lakukan yang terbaik. Allah ada di tempat ini, dan Dia punya rencana atas hidupku, juga atas tempat dan orang-orang yang tidak kusuka ini melalui hidupku." Sikap mana yang Anda pilih? -- ICW SEORANG BUANGAN SEKADAR BERTAHAN, TETAPI SEORANG UTUSAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |