Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2017/03/14 |
|
Selasa, 14 Maret 2017 Bacaan : Hakim-hakim 16:16-22 Setahun : Yosua 4-6 Nas : Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. (Hakim-hakim 16:20)
|
|
Pada 15 April 1912 kapal pesiar termegah kala itu, Titanic, tenggelam setelah menabrak gunung es di Lautan Atlantik. Dari 2.208 penumpang hanya 712 orang yang berhasil diselamatkan. Ternyata di kapal itu hanya tersedia 20 perahu penyelamat. Banyak yang berkomentar, itulah kelemahan Titanic: tidak tersedia cukup perangkat darurat. Benarkah begitu? Secara teknis demikian, tetapi sebenarnya persoalannya lebih dalam lagi. Kegagalannya menyelamatkan penumpang bersumber dari sebuah kesombongan. Sesumbar bagi kapal megah itu ialah "tidak mungkin tenggelam". Detik-detik terakhir pudarnya kekuatan Simson dikisahkan dalam bacaan hari ini. Kapan kekuatannya lenyap? Di manakah kelemahannya? Sepintas kita akan menyangka pada rambutnya yang pantang untuk dicukur itu. Memang, secara teknis, sejak rambutnya dipangkas, Simson lemas. Namun sesungguhnya persoalannya lebih dalam lagi. Sudah lama ia meremehkan janji kenaziran yang ditetapkan Tuhan baginya, sampai ujungnya ia benar-benar mengkhianatinya. Sungguh ironis, ia sampai tidak tahu ketika Roh Tuhan sudah meninggalkannya. Ia pongah, merasa kekuatannya berada dalam kendalinya. Ketidaksetiaan dan kejatuhan bisa bersumber dari kecerobohan seseorang yang terus mempermainkan karunia Tuhan. Sesungguhnya, karunia-Nya kepada kita tak terkira. Tenaga. Kesempatan. Kesehatan. Bakat. Harta. Keterampilan, dan sebagainya. Kiranya kita jangan mempermainkannya agar kita jangan tertimpa akibatnya. --PAD/Renungan Harian SEMUA KEJATUHAN MANUSIA BERSUMBER
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |