Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/03/14 |
|
Sabtu, 14 Maret 2009 Bacaan : Efesus 2:4-10 Setahun : Yosua 10-12 Nas : Sebab karena anugerah karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri (Efesus 2:8,9)
|
|
Seorang nenek tua renta duduk di atas tikar kotor dan jelek, di sebuah pasar yang becek dan bau. Ia tidak peduli dengan kotoran ayam di sekitarnya, bau kambing yang menyengat di hidungnya. Ia duduk di sana sambil tak henti berteriak menawarkan dagangannya kepada orang-orang yang lewat. Peluh dan lelah tak dihiraukannya demi sesuap nasi, agar ia dapat melanjutkan hidup. Itulah gambaran sebuah perjuangan hidup. Banyak orang rela bekerja keras siang malam hanya untuk memperjuangkan hidup yang lebih baik. Terkadang bahkan waktu untuk keluarga pun dikorbankan. Padahal yang mereka perjuangkan adalah hidup jasmani yang akan berakhir saat mereka mati kelak. Jika hidup yang sementara saja perlu diperjuangkan, bagaimana dengan hidup kekal? Alkitab memberi tahu kita bahwa hidup yang kekal tidak dapat diperoleh hanya dengan perjuangan dan kerja keras, karena harganya terlalu mahal dan tak mungkin dapat kita beli (ayat 8). Oleh karena itu, Allah berinisiatif untuk memberikannya secara cuma-cuma kepada manusia. Cuma-cuma bukan berarti diobral atau murahan, melainkan hanya karena kekayaan rahmat Allah saja. Lalu apakah tugas kita? Tidak ada, selain merespons rahmat Allah yang besar itu. Dan respons yang Allah harapkan dari setiap kita, tentu saja, adalah bahwa kita membuka hati demi menerima hadiah hidup kekal tersebut di dalam Kristus. Dan biarlah hati kita melimpah dengan ucapan syukur atas karunia Allah yang memperkenankan kita masuk dalam kekekalan yang indah bersama-Nya kelak -RY BERJUANGLAH LEBIH UNTUK KEHIDUPAN YANG TAKKAN BERAKHIR
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |