Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/03/09 |
|
Jumat, 9 Maret 2001 Bacaan : Yohanes 4:46-54 Setahun : Hakim-hakim 9-12 Nas : Hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat (2Korintus 5:7)
|
|
Kadang-kadang Allah menjawab doa kita dengan cara yang mengagumkan, tetapi Dia tidak ingin kita selalu mengharapkan terjadinya sebuah mukjizat. Itulah sebabnya mengapa Yesus menegur secara halus seorang pegawai istana yang memohon agar Yesus mau datang untuk menyembuhkan anaknya yang sakit parah (Yohanes 4:48). Dia menanggapi permohonan tersebut hanya dengan berkata, "Pergilah, anakmu hidup!" (ayat 50). Mendengar hal itu sang ayah dengan segera mempercayai kata-kata Yesus. Bukti imannya tampak nyata saat ia secara spontan menaati perintah Kristus yang sederhana itu dan langsung pulang. Setibanya di rumah, pegawai istana itu menjumpai anaknya telah sembuh sehari sebelumnya. Dari keterangan para pembantunya ia tahu bagaimana dan kapan hal itu terjadi. Anaknya sembuh tepat pada saat Yesus berkata: "Anakmu hidup" (ayat 50-53). Kadangkala kita takjub dengan pengaturan waktu Allah yang sempurna dan campur tangan-Nya yang luar biasa ketika Dia mendengar dan menjawab doa kita. Kita harus berhati-hati supaya tidak terlalu menantikan mukjizat yang justru dapat membuat kita melupakan si Pembuat mukjizat. Kita harus tetap mengarahkan diri pada Kristus, tak peduli apakah kita akan mengalami mukjizat atau tidak. Cepat atau lambat kita akan percaya kepada Allah sementara menanggung penyakit, dukacita, atau kekecewaan. Pada saat itulah kita dapat hidup karena percaya, bukan karena melihat (2 Korintus 5:7) -HVL PERCAYA BERARTI MELIHAT APA YANG TIDAK DAPAT DILIHAT MATA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |