Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/03/08 |
|
Selasa, 8 Maret 2016 Bacaan : 2 Korintus 9:6-15 Setahun : Ulangan 21-23 Nas : Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Korintus 9:7)
|
|
Setelah hampir tiga tahun menikah, istri saya mengakui bahwa ada yang berubah dalam diri saya, khususnya dalam hal memberi. Dulu ia melihat saya termasuk orang yang agak pelit dan sangat perhitungan, termasuk dalam memberi persembahan. Jujur saja, kadang-kadang saya kurang rela ketika memberikan persembahan. Saya juga pernah merasa sedih setelah memberi, terutama setelah memberi dalam jumlah cukup besar menurut kemampuan keuangan saya. Berbicara tentang persembahan, kadang-kadang umat Tuhan hanya berfokus pada takaran pemberian itu. Memang Alkitab mencatat bahwa orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga. Sebaliknya, orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga (ay. 6). Namun, hal yang tak kalah pentingnya adalah menilik kondisi hati ketika kita memberi. Ada tiga prinsip yang perlu kita perhatikan dalam memberi. Pertama, memberi dengan penuh kerelaan, karena kita memberi kepada Tuhan. Kedua, jangan memberi dengan sedih hati karena kita tidak sedang kehilangan, tetapi sedang menabur. Ketiga, jangan memberi karena terpaksa. Lebih baik menunda untuk memberi daripada kita memberi karena terpaksa. Memberi dengan sukacita tak bisa dilepaskan dari ketiga prinsip di atas. Seseorang tak mungkin bisa memberi dengan sukacita jika ia tidak rela, bersedih hati, apa lagi kalau terpaksa. Memang tak mudah melakukan tiga prinsip di atas, tetapi juga tidak mustahil. Bagaimana dengan kondisi hati kita selama ini ketika memberi? --Go Hok Jin/Renungan Harian Orang yang memberi dengan sukacita akan menuai berkat yang berlimpah.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |