Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/03/04

Rabu, 4 Maret 1998

Bacaan   : Matius 9:35-38
Setahun : Yosua 16-18
Nas       : Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya (Lukas 19:41)

DALAM PANDANGAN YESUS

Aktor Bruce Marchiano ingin melihat segala hal melalui pandangan tokoh yang sedang diperankannya. Karena itu, sementara ia mempersiapkan diri untuk memainkan peran Yesus yang disajikan dalam Injil Matius, ia berdoa, "Tuhan, tunjukkanlah seperti apa semua ini dalam pandangan mata-Mu."

Doa itu terjawab pada suatu hari saat Marchiano sedang melakukan adegan kecaman Tuhan yang penuh kedukaan terhadap kota Khorazim dan Betsaida yang tidak mau bertobat (Matius 11:20-22). Ia pun mulai menangis tanpa terkendali saat memandang orang-orang di sekitarnya. Marchiano berkata bahwa ia "melihat manusia menjalani kehidupan mereka tidak sesuai dengan yang direncanakan Allah." Ia menyamakan reaksinya dengan apa yang mungkin dirasakan para orangtua bila melihat balita mereka menyeberang jalan sementara sebuah truk datang ke arahnya. Marchiano menyadari bahwa belas kasihan bukanlah sekadar merasa kasihan kepada orang lain; belas kasihan adalah kepedihan hati yang sangat dalam hingga mampu menggerakkan kita untuk bertindak.

Ketika Yesus berada di antara manusia, Dia melihat mereka seperti domba yang tak bergembala -- tidak mengerti masalah rohani, tak berpengharapan, tersesat untuk selamanya. Tergerak oleh belas kasihan, Dia mengajar mereka dan menggunakan kekuatan adikodrati-Nya untuk memenuhi kebutuhan mereka (Matius 9:35).

Apakah kita melihat sesama melalui pandangan mata Yesus? Apakah kita tergerak oleh belas kasihan, dan bukan sekadar rasa kasihan sesaat melainkan reaksi mendalam yang memotivasi kita untuk bertindak? [VCG]


Beautiful lives have they who bear
The burdens of those heavy laden with care;
Earnest are they who daily show
Compassionate service wherever they go. -- Anon

BELAS KASIHAN ADALAH KASIH DALAM TINDAKAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org