Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2000/03/01 |
|
Rabu, 1 Maret 2000 Bacaan : Kisah 20:17-38 Setahun : Bilangan 23-25, Markus 7:14-37 Nas : Menangislah mereka sambil memeluk Paulus, mereka ... mencium dia. Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ... mereka tidak akan melihat mukanya lagi (Kisah 20:37-38)
|
|
Memang canggung dan sulit mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang Anda kasihi. Dalam hati Anda bertanya-tanya, mungkinkah saya bertemu dengannya lagi? Anda mungkin berharap tidak pernah berhubungan terlalu dekat dengan orang itu, karena perpisahan terasa sangat menyakitkan. Saya memikirkan hal ini ketika melihat beberapa foto milik seorang wanita muda yang dikumpulkannya semasa di SMU. Ia bercerita tentang beberapa mahasiswa asing yang menjadi teman dekatnya. Ketika saya menanyakan bagaimana ia bisa bersahabat akrab dengan mereka, ia menjawab, "Saya tidak tahu. Yang saya ingat hanyalah kepedihan saat harus mengucapkan selamat tinggal kepada mereka!" Cepat atau lambat, kita semua akan mengalami tangis perpisahan. Sebagai contoh, ketika Rasul Paulus harus pergi setelah mendidik dan mengajar jemaat di Efesus selama 3 tahun, "Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan ... sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ... mereka tidak akan melihat mukanya lagi" (Kisah Para Rasul 20:37-38). Sebagai orang Kristen, kita memiliki alasan kuat untuk membangun hubungan yang erat, walau suatu saat akan berpisah juga. Pengharapan akan kebangkitan yang akan datang memberi jaminan bahwa kelak kita akan dipersatukan kembali di hadirat Allah. Perpisahan mungkin memang sangat menyakitkan. Namun jangan biarkan hal ini menghalangi Anda untuk menjalin hubungan yang erat dengan saudara-saudara seiman yang mengasihi Tuhan. Dia akan membuat persahabatan itu berarti -- baik sekarang maupun dalam kekekalan! -- MRDII
ORANG KRISTEN TAK PERNAH MENGUCAPKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |