Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/02/28 |
|
Kamis, 28 Februari 2008 Bacaan : 1Yohanes 4:7-21 Setahun : Ulangan 21-22 Nas : Inilah perintah yang kita terima dari Dia: Siapa yang mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudara seimannya (1Yohanes 4:21)
|
|
Di Semarang, Jawa Tengah, seorang ibu bekerja sebagai buruh cuci harian. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat mengasihi Tuhan. Saat krisis moneter melanda Indonesia, ibu tersebut menyaksikan tetangganya tidak bisa mencuci pakaian karena tidak mampu membeli sabun cuci. Suatu hari, ia datang kepada majikannya dan bertanya, "Pak, apakah saya boleh membawa pulang air sabun bekas ini setiap kali saya selesai mencuci?" "Boleh saja. Tetapi, untuk apa?" selidik sang majikan. "Untuk tetangga saya, Pak. Mereka tidak bisa mencuci pakaian karena tidak mampu membeli sabun cuci," ia menjelaskan. "Allah adalah kasih", demikian judul perikop ayat bacaan renungan kita hari ini. Kasih adalah sifat Allah. Oleh kasih-Nya, Dia rela datang ke dunia demi menyelamatkan manusia berdosa. Kekristenan pun dibangun di atas fondasi kasih, sehingga para pengikut Kristus kerap disebut penganut agama kasih. Siapa yang tidak hidup di dalam kasih berarti tidak mengenal Allah (ayat 8). Kasih bukan sekadar pengajaran, tetapi harus dipraktikkan. Wanita yang saya sebutkan di atas, bukan seseorang yang berpendidikan tinggi apalagi seorang ahli teologi atau rohaniwan. Namun, tindakannya menunjukkan bagaimana ia mengenal Allahnya. Ia tak banyak berteori dan berdebat, namun ia mempraktikkan kasih. Di zaman ini, kasih banyak orang menjadi hambar. Tak jarang mereka hanya mampu mencipta "kisah" lantas mengabaikan kasih. Kisah sakit hati, kisah dendam, kisah permusuhan, tampaknya semakin sering terdengar. Jika hal itu terjadi, pertanyaannya, sungguhkah kita mengenal Allah? -- MZ KASIH BELUM BERDAMPAK
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |