Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1998/02/28 |
|
Sabtu, 28 Februari 1998 Bacaan : Ibrani 11:13-16,39-40 Setahun : Yosua 4-6 Nas : Supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa (1Petrus 2:11)
|
|
Selama Perang Dingin, saya memandu beberapa studi tur ke Eropa. Rute perjalanan membawa kami dari Amsterdam ke Berlin, yang artinya harus melalui wilayah Jerman Timur yang komunis. Di perbatasan kami harus menunjukkan paspor, merelakan barang dan bis diperiksa. Kami menunggu selama tiga jam untuk mendapatkan izin. "Ingat," seorang penjaga memberitahu saya, "tak ada Kedutaan Amerika di Jerman Timur, jadi jangan sampai kehilangan paspor atau izin masuk Anda." Semua itu berbicara mengenai perasaan tak diinginkan! Pesannya jelas: Kami senang menerima uang Anda tetapi kami tidak menginginkan Anda. Kami merasakan permusuhan selama di sana. Sebagai orang Kristen, terkadang saya merasakan perasaan seperti itu terhadap dunia ini -- bahwa saya bukanlah bagian darinya. Kitab Suci menjadikannya jelas bahwa sebagai orang percaya dalam Kristus kita adalah "orang asing dan pendatang di bumi ini" (Ibrani 11:13). Kita adalah penduduk dari tanah yang lebih baik (ayat 16). Sebesar apa pun kita mencintai negara kita, kita tidak akan pernah merasa seperti di rumah sendiri di bumi ini dan memang seharusnya tidak. Bagaimana kita mengatasi keadaan sebagai perantau yang hanya numpang lewat? Dengan memandang Kristus dan mengikuti teladan-Nya. Dia juga tak diingini di dunia ini. Pada saat meninggalkan rumah-Nya yang di sorga untuk masuk ke dalam kemanusiaan kita, Dia menjadi perantau yang terbaik. Suatu hari kelak Dia akan menyambut kepulangan kita ke rumah [DCE]
HIDUP KEKRISTENAN ADALAH PERJALANAN PERANTAUAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |