Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/02/25 |
|
Senin, 25 Februari 2002 Bacaan : Bilangan 14:2,11-23 Setahun : Bilangan 12-14; Markus 5:21-43 Nas : Jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (Galatia 5:1)
|
|
Sebagian orang menjalani hidup sambil sesekali melihat masa lalu. Mereka masih saja merindukan "masa lalu yang indah" ketika hidup tampak jauh lebih baik. Mereka mengingat bagaimana di masa lalu masih ada banyak keluarga yang utuh, orang kristiani yang saleh, dan masyarakat yang begitu harmonis. Bangsa Ibrani kuno sangat ahli dalam mengagung-agungkan kejayaan masa lalu yang buruk. Mereka telah sangat menderita sebagai budak-budak di Mesir, tetapi setelah Musa membebaskan mereka, dengan segera mereka kembali merindukan "masa lampau yang indah" itu. Sebagian besar dari mereka bahkan ingin kembali lagi ke Mesir, meski itu berarti kembali ke dunia perbudakan dan penindasan yang dilakukan Firaun. Sebab itu tidak mengherankan bila Allah menunda perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian (Bilangan 14:23,29). Sebagian orang kristiani memang ingin kembali merasakan "masa-masa lampau yang indah" dari gereja Tuhan. Akan tetapi gereja manakah yang mereka maksud? Orang-orang percaya telah menghadapi berbagai kesulitan besar sejak masa pelayanan Rasul Paulus. Jemaat gereja yang pertama juga telah menghadapi masalah seks bebas (1 Korintus 5:1), bidat (Galatia 1:6,7), dan perselisihan di antara anggota jemaat (Kisah Para Rasul 15:1,2). Tidak ada "masa-masa lampau yang indah" dalam sejarah gereja, baik pada abad pertama atau bahkan pada masa sekarang ini. Hindarilah perangkap untuk menengok ke belakang, kecuali untuk mengingat kembali suatu pelajaran atau untuk mengagungkan segala karya Allah. Bagi mereka yang hidup berpusat pada Kristus, akan selalu ada hari-hari yang baik dalam hidup ini -HWR HIDUP DI MASA LALU BERARTI MENGHILANGKAN KESEMPATAN HARI INI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |