Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/02/23 |
|
Senin, 23 Februari 2009 Bacaan : Yohanes 3:13-19, 28-30 Setahun : Bilangan 21-24 Nas : Lidahku mengatakan kebenaran ... Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong (Amsal 8:7,8)
|
|
Ada sebuah cerita humor. Sebuah stasiun radio melaporkan hasil pertandingan kejuaraan balap mobil internasional. "Pembalap Indonesia berhasil menempati posisi kedua, sementara juara pertama dimenangkan oleh Amerika Serikat," seru sang reporter dengan bangga. Semua orang kagum. Di tingkat intersional, bukankah menjadi juara kedua sudah merupakan prestasi besar? Nanti dulu. Ada satu fakta yang tidak disebutkan oleh sang reporter. Pertandingan itu hanya diikuti oleh dua negara! Orang bisa saja berkata, benar tetapi tidak mengatakan apa yang sebenarnya. Sebuah fakta yang kita sembunyikan bisa membuat orang menangkap kesan yang keliru. Ketika Yesus meminta perempuan Samaria memanggil suaminya, si perempuan menjawab: "Aku tidak bersuami." Dari jawaban ini muncul kesan bahwa ia belum pernah menikah. Padahal ia sudah mempunyai lima suami dan masih hidup di luar nikah bersama seorang lelaki! Yesus menjawab, "Dalam hal ini engkau berkata benar," tetapi segera Dia membeberkan kondisi sebenarnya. Si perempuan Samaria pasti merasa kaget dan malu. Kartunya terbongkar. Sadarlah ia bahwa Yesus tidak bisa dibohongi. Percuma saja menyembunyikan fakta, sebab Yesus bisa "mengatakan segala sesuatu yang telah kuperbuat" (ayat 29). Apakah Anda sering menutup-nutupi kenyataan, demi menciptakan kesan baik di mata orang? Kita dipanggil bukan hanya untuk berkata benar, tetapi mengatakan kebenaran sejati. Kita tidak perlu berkata bohong untuk menipu bahkan menyesatkan orang. Cukup dengan tidak mengatakan apa yang seharusnya kita katakan -JTI DIAM DI SAAT YANG TEPAT MENYEHATKAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |