Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/02/23

Senin, 23 Februari 2004

Bacaan   : 2 Tawarikh 10
Setahun : Bilangan 7-8; Markus 4:21-41
Nas       : Dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus (Efesus 5:21)

PEMIMPIN YANG RENDAH HATI

Seorang pria yang bertemperamen lembut membaca buku tentang bagaimana menjadi orang yang tegas. Lalu ia memutuskan untuk mulai mempraktikkannya di rumah. Maka ia pun menerjang masuk ke rumah, menunjuk wajah istrinya, dan berkata, "Mulai sekarang saya adalah bos di sini, maka kamu harus menuruti kata-kata saya. Saya ingin kamu menyiapkan makanan enak dan air mandi buat saya. Kemudian, setelah saya selesai makan dan mandi, coba tebak siapa yang akan mendandani dan menyisir rambut saya." "Petugas penguburan," jawab istrinya.

Raja Rehabeam mencoba ketegasan yang serupa. Namun, hal itu justru membuat bangsa Israel berbalik melawannya.

Ketika ia naik takhta, rakyat memohon pengurangan beban pajak. Para penasihat yang lebih tua mendesaknya untuk memenuhi permintaan rakyat, namun teman-temannya yang masih muda menasihatinya agar bersikap lebih tegas daripada ayahnya. Karena ia menuruti nasihat teman-temannya, akibatnya sepuluh dari dua belas suku Israel memisahkan diri dan membentuk sebuah kerajaan baru (2Tawarikh 10:16,17).

Pemimpin yang baik tidak mengandalkan ketegasan yang mendominasi -- baik di rumah, di gereja, atau dalam pekerjaan. Sebaliknya, mereka menyeimbangkan ketegasan itu (yang sesungguhnya bukan sesuatu yang salah) dengan prinsip saling merendahkan diri (Efesus 5:21). Mereka mendengarkan dengan rasa hormat, mengakui kesalahan mereka, menunjukkan kesediaan untuk berubah, dan menggabungkan kelembutan dengan ketegasan. Itulah kepemimpinan yang rendah hati, dan itu manjur untuk dilakukan! -- Herb Vander Lugt

PEMIMPIN YANG LAYAK MEMIMPIN
ADALAH MEREKA YANG TELAH BELAJAR MELAYANI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org