Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/02/21 |
|
Minggu, 21 Februari 2010 Bacaan : Keluaran 4:1-17 Setahun : Bilangan 1-3; Markus 3 Nas : Lalu kata Musa kepada Tuhan: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah" (Keluaran 4:10)
|
|
Ani, seorang koordinator Sekolah Minggu, kewalahan mencari tambahan guru. Ketika ia meminta anggota jemaat untuk membantu, ada-ada saja dalih mereka -- merasa tidak punya bakat; tidak punya waktu; tidak bisa sabar menghadapi anak-anak. Seribu satu macam dalih bisa dikemukakan, walau mungkin itu bukan alasan yang sungguh-sungguh dihadapi. Yang jelas, dengan memberi alasan maka mereka bebas dari kejaran tugas itu. Tampaknya kebanyakan orang memang jago mencari dalih untuk menghindari suatu tugas. Musa pun berdalih ketika diminta Tuhan untuk menjadi agen pembebasan bagi kaum Israel yang tertindas. Dalih pertamanya, orang Israel mungkin tidak akan percaya jika Musa mengatakan Tuhan telah menampakkan diri kepadanya (ayat 1). Begitu dalih pertama dijawab Tuhan (ayat 8), Musa mengajukan dalih kedua, yakni bahwa ia tidak pintar berbicara (ayat 10). Begitu dalih kedua dijawab (ayat 11), Musa kembali mengajukan keberatan. Kali ini tak ada dalih, kecuali keengganan (ayat 13). Tuhan tak suka. Namun, Tuhan mengerti bahwa karena kelemahannya, Musa perlu diperlengkapi. Kepercayaan diri Musa perlu diteguhkan. Karena itu, Tuhan memberikan Harun sebagai penyambung lidah Musa, dan memberikan tongkat untuk dipakai melakukan mukjizat (ayat 14-17). Dalam menanggapi suatu tugas, dalih apa pun yang kita berikan kepada Tuhan akan diperiksa kebenarannya. Dan, jika memang dalih itu benar, Tuhan akan memperlengkapi dan meneguhkan kita. Jadi, jujurlah dan beranilah melangkah bersama dengan Tuhan. Dia yang memanggil kita, Dia pula yang akan memperlengkapi kita untuk menggenapi panggilan tersebut -- DKL JANGAN SEMBARANG BERDALIH UNTUK MENGELAK DARI TUGAS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |