Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/02/21 |
|
Selasa, 21 Februari 2006 Bacaan : 1Korintus 9:24-27 Setahun : Bilangan 1-3; Markus 3 Nas : Aku melatih tubuhku dan menguasainya (1Korintus 9:27)
|
|
Seorang pria bepergian di Kanada pada suatu musim semi ketika es dan salju yang meleleh membuatnya hampir tak mungkin mengendarai mobil lebih jauh. Ia sampai pada persimpangan jalan dan melihat tanda bertuliskan, "Hati-hati dalam memilih jejak roda. Anda akan berada di jalur itu sejauh 40 km." Itu adalah sebuah peringatan bijak untuk kita semua dan tidak hanya berlaku saat kita mengemudi di jalan yang sulit. Setiap kita sampai di persimpangan jalan kehidupan, pilihan apa yang kita buat? Dengan kata lain, arah mana yang akan dituju dan kebiasaan apa "jejak" kebiasaan mana yang akan kita buat? Kebiasaan adalah pola yang kita ikuti secara konsisten. Sambil berdoa, kita perlu memutuskan kebiasaan yang akan kita ambil. Akankah kebiasaan kita itu sekadar jejak rutinitas? Atau akankah kebiasaan itu menjadi "kebiasaan yang penuh anugerah"? Paulus mengandaikan perjalanan hidupnya seperti sebuah perlombaan. Ia tahu bahwa satu-satunya cara untuk tetap tinggal dalam perlombaan adalah dengan "melatih tubuh[nya] dan menguasainya" (1Korintus 9:27). Itu berarti membentuk suatu pola kebiasaan rohani yang konsisten. Kebiasaan untuk menjaga tubuh tetap sehat itu penting, tetapi disiplin rohani jauh lebih penting. Apakah kita memilih untuk mengembangkan kebiasaan doa, membaca Alkitab, dan melakukan perbuatan baik secara konsisten? Kebiasaan adalah "jejak roda" yang rutin. Namun, disiplin rohani yang baik dapat mengubah "jejak roda" kita itu menjadi kebiasaan yang penuh anugerah -- VCG PADA MULANYA KITA MEMBENTUK KEBIASAAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |