Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2001/02/21 |
|
Rabu, 21 Februari 2001 Bacaan : Kisah 12:1-16 Setahun : Ulangan 17-19 Nas : Dalam kesesakan aku telah berseru kepada Tuhan. Tuhan telah menjawab aku (Mazmur 118:5)
|
|
Seorang ibu muda meminta tolong kepada utusan Injil yang bernama Gale Fields, "Cepat kemari! Anak saya hampir mati." Waktu itu, Gale sedang berada di Irian Jaya membantu suaminya, Phil, menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Orya, bahasa suku setempat. Disamping itu, pasangan tersebut juga memberikan pertolongan medis semampu mereka. Namun saat Gale memandang bayi yang terserang malaria itu, ia sadar tidak mempunyai obat yang tepat untuk menolongnya. "Maafkan saya," kata Gale kepada si ibu, "saya tidak punya obat yang cocok untuk bayi sekecil dia." Setelah diam sejenak, Gale melanjutkan, "Tetapi saya bisa berdoa untuknya." "Ya, lakukanlah apa saja yang bisa menolong bayi saya," jawab sang ibu. Gale mendoakan bayi tersebut dan pulang dengan hati sedih. Sesaat kemudian, ibu muda itu datang lagi dan berteriak, "Gale, kemarilah! Lihat bayi saya!" Karena mengira sesuatu yang buruk telah terjadi, Gale segera menghampiri bayi itu. Namun ternyata ia melihat adanya kemajuan. Demam yang berbahaya itu telah berlalu. Kemudian Gale berkata, "Tak heran orang-orang Kristen Orya belajar berdoa. Mereka tahu Allah akan menjawab setiap doa mereka." Orang Kristen mula-mula juga pernah berdoa agar Petrus dibebaskan dari penjara. Namun ketika Allah menjawab, mereka malah "tercengang-cengang" (Kisah Para Rasul 12:16). Sering kali kita juga bersikap demikian. Seharusnya kita tidak perlu terkejut ketika Allah menjawab doa-doa kita, karena kuasa-Nya sungguh besar dan tak terbatas -JDB POSISI TERKUAT DI BUMI INI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |