Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/02/19 |
|
Jumat, 19 Februari 2010 Bacaan : Mazmur 50:16-22 Setahun : Imamat 25; Markus 1:23-45 Nas : Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu (Mazmur 50:20)
|
|
Winston Churchill bukan hanya perdana menteri yang hebat, tetapi juga pribadi yang berintegritas tinggi serta menjaga sikap hormat saat berhadapan dengan lawan politiknya. Menjelang akhir masa jabatannya, ia menghadiri sebuah upacara kenegaraan. Beberapa deret di belakangnya, dua pria mulai saling berbisik. "Itu Winston Churchill." "Kata mereka ia sudah mulai uzur." "Harusnya ia sudah turun dan menyerahkan urusan bangsa ini kepada orang yang lebih dinamis dan lebih cakap." Ketika upacara usai, Churchill mendekati kedua pria itu dan berkata, "Bung, kata mereka, ia juga tuli!" Desas-desus, kabar burung, atau cerita bohong tentang seseorang yang disebarkan dengan maksud menjelekkan atau mencederai reputasinya, termasuk dosa lidah yang dikecam dengan keras oleh Alkitab. Penyebaran kabar ini cenderung diwarnai oleh kebencian dan dendam pribadi. Menurut pemazmur, orang fasiklah yang gemar dengan aktivitas licik itu. Ia "duduk" -- mengacu pada sikap malas, pasif, dan berpuas diri. Akan tetapi, mulutnya aktif -- menyemburkan kejahatan. Dan, korbannya bisa bukan orang asing, melainkan saudara kandungnya sendiri. Seperti musuh dalam selimut, ia menikam dalam kegelapan. Kita mungkin seperti Winston Churchill, yang mesti cerdik berkelit dalam menghadapi omongan yang tidak nyaman. Namun, tidak jarang kita berada pada posisi dua pria pembisik itu. Ketika tergoda untuk menyebarkan cerita buruk tentang orang lain, pertimbangkanlah: Apakah cerita itu benar? Apakah itu berguna? Apakah itu menggugah semangat? Apakah itu perlu? Apakah itu baik? Jika tidak, lebih arif apabila kita menutup mulut -- ARS APABILA ANDA TIDAK MENYEBARKAN FITNAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |