Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2013/02/13 |
|
Rabu, 13 Februari 2013 Bacaan : Yunus 3 Setahun : Bilangan 3-4 Nas : Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. (Yunus 3:6)
|
|
Seorang pria Afrika mendatangi kepala sukunya untuk menyerahkan 8 ekor sapi. Ia mengaku bahwa ketika dulu bekerja pada sang kepala suku, ia mencuri 4 sapi. Kini sapi-sapi itu telah beranak hingga menjadi 8 ekor dan ia hendak mengembalikan semuanya. Ketika ia ditanya, siapa yang menangkapnya dan memintanya mengaku, ia menjawab, "Yesus." Ia berani melakukannya karena ia mendapatkan damai sejati saat Yesus mengampuninya. Mendengar itu, kepala suku membebaskannya. Namun berhari-hari sesudahnya, ia tak dapat tidur. Pertobatan pria itu terus membayanginya karena ia sendiri pernah melakukan kesalahan yang sama. Namun, ia bingung karena, jika ingin bertobat dan mendapat damai sejati, ia harus mengembalikan 100 ekor sapi! Ketika Niniwe mendengar peringatan Yunus tentang hukuman Tuhan, mereka percaya dan menanggapinya dengan benar. Dari orang dewasa, anak-anak, bahkan sampai ternak mereka, berpuasa. Raja pun memakai kain kabung dan duduk di atas abu, sebagai tanda penyesalan. Semua memiliki tekad yang sama: memohon ampun dan berbalik dari kejahatan (ay. 8). Dan, oleh belas kasihan-Nya yang tak masuk akal bagi manusia, Niniwe tak jadi dihukum (ay. 10). Abu adalah tanda perkabungan, penyesalan. Abu menjadi simbol yang mengingatkan janji kita kepada Tuhan untuk mati terhadap dosa masa lalu dan memiliki cara hidup yang baru bersama kebangkitan Kristus. Pasti bukan langkah mudah. Namun, Tuhan menawarkan damai sejati dan kelepasan dari segala beban rasa bersalah ketika kita melakukannya. -- AW PERTOBATAN BERARTI KITA MENGASIHI JURUSELAMAT KITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |