Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/02/12 |
|
Sabtu, 12 Februari 2011 Bacaan : 1 Tesalonika 3:1-13 Setahun : Bilangan 13-15 Nas : Siang malam kami berdoa dengan sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka ... (1 Tesalonika 3:10)
|
|
Acara televisi itu sengaja dikemas untuk mempertemukan kembali mereka yang akibat kerasnya arus dan badai kehidupan terpaksa berpisah; mereka yang telah lama tak berjumpa dan tak pernah membayangkan bakal bertemu muka. Padahal mereka ialah orang-orang yang punya hubungan dekat. Ibu dan anak kandung; dua saudara kandung; dua sobat masa kecil; ayah dan anak. Bahkan, pasangan suami-istri. Puncak acara yang paling ditunggu adalah saat mereka dipertemukan muka dengan muka. Mengharukan. Raut muka mereka berubah. Bercahaya, seperti orang "hidup kembali". Paulus sangat rindu berjumpa lagi dengan jemaat Tesalonika. Hubungan kasih di antara mereka layaknya orangtua dan anak (1 Tesalonika 2:7, 11). Dalam rute pekabaran Injilnya yang kedua, jemaat itu sempat ia layani, tetapi kemudian terpaksa ditinggalkan dalam keadaan tertekan dan teraniaya masyarakat sekitar (ayat 4). Paulus khawatir. Maka, ia mengutus Timotius mengunjungi mereka (ayat 2) dan berdoa agar kelak Tuhan mempertemukan mereka kembali (ayat 10, 11). Sebelum itu terkabul, sekadar mendengar kabar Timotius bahwa mereka baik-baik saja sudah membuat Paulus "terhibur" (ayat 7) dan serasa "hidup kembali" (ayat 8). Apalagi, bila kelak mereka berjumpa muka dengan muka!Perjumpaan muka dengan muka tak tergantikan oleh media komunikasi jarak jauh mana pun. Itulah puncak kerinduan orang-orang yang saling mengasihi. Jadi, jika Tuhan memberi kesempatan, atur dan sediakan kesempatan untuk berjumpa muka dengan muka dengan orang-orang yang kita kasihi. Dam-paknya besar. Menghibur. Memberkati. Bisa membuat orang serasa "hidup kembali" -- PADKASIH BERPUNCAK PADA PERJUMPAAN MUKA DENGAN MUKA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |