Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/02/12 |
|
Senin, 12 Februari 2007 Bacaan : 2 Timotius 1:8-12 Setahun : Im 13; Matius 26:26-50 Nas : Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita (2 Timotius 1:8)
|
|
Terdengar ketukan di depan rumah sebuah keluarga baru. Ketika sang ayah membuka pintu, ia disapa oleh seseorang yang belum pernah dijumpainya -- seorang pria ramah dari gereja dekat rumah yang mampir untuk sekadar menanyakan kabar. Perilakunya yang menyenangkan dan kata-katanya yang ramah membuat sang ayah terkesan, kemudian keduanya berjanji untuk bertemu kembali. Saat mereka bertemu kembali, tamu itu mengenalkan Injil Yesus Kristus kepadanya. Baik dirinya maupun istrinya memercayai Yesus sebagai Juru Selamat. Pertemuan tersebut mengubah segalanya. Pasangan suami istri itu mulai pergi ke gereja, dan keenam anak mereka pun menjadi orang yang percaya kepada Kristus. Akhirnya, sang ayah menjadi guru Sekolah Minggu dan diaken. Salah seorang putri pasangan ini tumbuh dewasa dan kuliah di universitas kristiani yang sama dengan saya. Mahasiswi itu bernama Sue, dan sejak pertama kali saya melihat gadis imut dari Grand Rapids itu, saya jatuh cinta kepadanya. Pria yang membukakan pintu tersebut akhirnya menjadi ayah mertua saya. Duta dari pintu-ke-pintu itu tidak hanya mengubah satu orang pria, tetapi juga seluruh keluarga -- dan hasilnya terus-menerus menggema. Paulus mendorong kita, "Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang" (Kol. 4:6). Hidup dan masa depan siapa yang akan Anda pengaruhi hari ini? -- JDB Tuhan, berikan beberapa jiwa dalam hatiku, KABAR BAIK KRISTUS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |