Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2006/02/12 |
|
Minggu, 12 Februari 2006 Bacaan : Keluaran 5:1-21 Setahun : Imamat 13; Matius 26:26-50 Nas : Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur! (Keluaran 15:1)
|
|
Jika Anda mencari pola pujian dan penyembahan, Anda cukup melihat Keluaran 15. Di sana Anda mendapati bangsa Israel mencurahkan hormat kepada Allah. Orang-orang itu baru saja mengalami satu penyelamatan terbesar dalam sejarah. Tuhan telah melindungi mereka dari amukan bangsa Mesir, dan pujian-pujian mereka mencerminkan keyakinan kepada Allah yang diperbarui, yang terjadi pada mereka karena peristiwa ini. Menumpahkan pujian secara meluap-luap kepada Allah ketika kita melihat-Nya bekerja dengan cara-cara yang luar biasa dan ajaib adalah hal yang tepat. Namun itu bukanlah satu-satunya waktu di mana Dia layak mendapatkan penghormatan dari kita. Kita justru lebih sering menunggu Allah memberi jawaban yang luar biasa terhadap doa sebelum kita bersedia menyanyikan pujian bagi-Nya. Namun renungkan hal ini: Allah tidak berutang keajaiban apa pun kepada kita. Dia tidak perlu melakukan sesuatu untuk membuktikan kebesaran-Nya. Dia telah memberikan kepada kita gambaran kuasa-Nya yang luar biasa dalam ciptaan-Nya. Dia telah melakukan pengurbanan terbesar untuk membayar penebusan kita. Melalui kuasa-Nya, Dia telah melakukan transaksi paling ajaib yang pernah dikenal umat manusia Dia membawa kita dari kematian rohani menuju kehidupan rohani. Apakah Anda menunggu keajaiban? Allah telah banyak melakukannya. Dengan mengingat apa yang telah Dia lakukan dan menirukan pujian dalam Keluaran 15, mari kita menyembah Allah tanpa syarat -- JDB PUJIAN MENGALIR SECARA ALAMI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |