Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/02/09 |
|
Jumat, 9 Februari 2007 Bacaan : Amsal 30:7-9 Setahun : Im 6-7; Matius 25:1-30 Nas : Kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela (Mzm. 84:12)
|
|
Kaum muda di Singapura pada suatu masa teraspirasi untuk memiliki 5K. Uang Kontan di bank. Karier bagi masa depan. Kendaraan (mobil) yang bisa ditumpangi. Kondominium sebagai tempat tinggal. Kartu kredit sebagai bekal perjalanan. Baru-baru ini sebuah laporan di surat kabar mengindikasikan bahwa sekarang ada versi 5K yang telah diperbarui: Koneksi yang menaikkan gengsi. Kemungkinan (pilihan) yang semakin banyak dan semakin meriah! Kemerdekaan yang tak mau dibatasi. Kebiasaan memberi alasan, karena dapat menyelamatkan diri kita. Konsumen yang berbelanja dulu baru membayar. Agur, penulis Amsal 30, tidak meminta 5K, tetapi 2K dari Allah: kasih karunia dan kebaikan-Nya. Ia mencari kasih karunia Allah untuk menjauhkan "kecurangan dan kebohongan" darinya (ay. 8). Ia tidak ingin jatuh dalam perangkap kepercayaan yang berpendapat bahwa prinsip, praktik, dan kasih yang rusak itu merupakan hal yang bisa diterima. Agur juga memohon kebaikan dari Allah untuk menyediakan keperluannya -- tidak kurang atau lebih (ay. 8,9). Ia sadar bahwa kemiskinan dapat menjadikannya rakus dan mencemarkan nama Allah. Akan tetapi, ia juga menyadari betapa mudahnya kekayaan dapat memanjakan dan membuatnya menyangkal Tuhan. Apa yang lebih Anda inginkan? Kepuasan sesaat dari 5K atau upah berupa kasih karunia dan kebaikan Allah? Apakah Anda berhasrat untuk memuliakan nama Alah di atas segalanya? -- AL Mari kita rayakan bersama, KASIH KARUNIA ALLAH ADALAH KASIH TAK TERBATAS
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |