Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/02/08 |
|
Minggu, 8 Februari 2004 Bacaan : 2 Tawarikh 26 Setahun : Imamat 4-5; Matius 24:29-51 Nas : Dan selama ia mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil (2Tawarikh 26:5)
|
|
Sungguh menyedihkan menyaksikan seseorang yang memulai kehidupannya dengan baik, tetapi kemudian hidupnya berakhir dengan tragis. Seperti itulah kisah hidup Uzia. Uzia diangkat sebagai raja pada usia yang masih sangat muda, yaitu 16 tahun. Meskipun masih muda, tetapi dapat kita baca bahwa Uzia "melakukan apa yang benar di mata Tuhan .... Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil" (2Tawarikh 26:4,5). Kemasyhuran Uzia tersebar luas dan kekuatan pasukannya bertambah besar (ayat 8). Ia memiliki 2.600 kepala prajurit dan 307.500 balatentara yang membantunya mengalahkan musuh (ayat 12,13). Namun tragisnya, setelah itu kita membaca, "Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak" (ayat 16). Uzia tidak ingat lagi akan Dia yang telah menganugerahkan keberhasilan dan orang-orang yang telah memberikan bimbingan ilahi. Ia berdosa kepada Tuhan ketika membakar kemenyan di bait Tuhan, karena itulah Allah menimpakan penyakit kusta kepadanya (ayat 16-19). Raja Uzia "sakit kusta sampai kepada hari matinya" (ayat 21). Agar dapat menyelesaikan hidup ini dengan baik, kita harus menghindari sikap "tinggi hati". Jadikanlah Amsal 16:18 sebagai peringatan bagi kita, "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." Marilah kita senantiasa mencari Tuhan, menaati-Nya, dan bersyukur atas semua yang telah dilakukan-Nya -- Albert Lee ANDA TIDAK AKAN MENGALAMI GANGGUAN PENCERNAAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |