Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/02/06 |
|
Sabtu, 6 Februari 2016 Bacaan : Yunus 1:1-7 Setahun : Imamat 14-15 Nas : Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya... Tetapi Yunus ... tertidur dengan nyenyak (Yunus 1:5)
|
|
Dulu ia seorang aktivis gereja; pemain keyboard, rajin datang ke Persekutuan Doa, murah hati, bersungguh-sungguh dalam mengiring Yesus. Tapi ketika kecewa pada pendetanya, ia marah kepada Tuhan dan meninggalkan ibadah serta pelayanan. Bahkan, ia jadi sangat sinis terhadap Tuhan dan tak peduli pada orang lain. Sungguh aneh, tetapi hal semacam ini kerap terjadi, bukan? Lihatlah Nabi Yunus. Ia tak setuju pada penugasan Tuhan atas hidupnya. Ia tidak ingin Allah mengasihani bangsa Asyur yang menjadi musuhnya. Yunus lupa bahwa Allah memilih Israel agar menjadi berkat bagi semua orang di muka bumi (Kej. 12:1-3, Yes. 49:3). Ia malah melarikan diri dari Allah, dan naik kapal menuju Tarsis. Ketika para pelaut di kapal itu terancam gelombang yang bergelora, mereka berseru memohon belas kasihan kepada ilah mereka. Namun Yunus malah tak peduli. Ia bersikap masa bodoh, dan tertidur nyenyak di bagian kapal yang paling bawah. Ini bisa terjadi, bila seseorang yang pernah mengenyam kasih karunia Allah, kemudian berbalik menjauhi Allah. Hidupnya bisa menjadi lebih bebal dibandingkan orang dunia yang belum mengenal Tuhan Allah yang hidup -- Kristus Yesus. Orang dunia bisa menjerit memohon pertolongan kepada ilah dunia ini. Tapi, si anak Tuhan yang jauh dari-Nya bisa menjadi tak peduli, tak berbelas kasihan, tak mau menolong orang dunia agar datang dan berseru kepada Allah yang benar. Apakah Anda sedang tertidur secara rohani? Banyak orang membutuhkan uluran tangan Anda. Bangunlah! -- Susanto/Renungan Harian Jika keinginan hatimu beda dengan keinginan Allah
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |