Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/02/05 |
|
Senin, 5 Februari 2018 Bacaan : Ulangan 34:1-12 Setahun : Imamat 11-13 Nas : Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. (Ulangan 34:7)
|
|
Setelah "pesaingnya" dari Jepang, Yasutaro Koide, meninggal pada Januari 2016, Yisrael Kristal adalah lelaki tertua yang masih hidup di bumi ini. Pria Yahudi kelahiran Polandia ini termasuk yang lolos dari pembantaian maut di Auschwitz pada zaman Nazi. Pada Maret 2016 organisasi Guinness World Records menobatkannya sebagai pria tertua di bumi dengan usia 112 tahun. Kendati telah uzur, dirinya terbilang cukup sehat dan masih dapat berkomunikasi dengan lancar. Saya kagum membaca catatan kitab Ulangan tentang akhir hidup Musa. Ia mencapai usia 120 pada saat meninggalnya. Kondisinya prima. Masih dengan penglihatan tajam dan fisik yang bugar. Puncak bukit masih sanggup didakinya. Luar biasa! Catatan ayat 7 ini hendak melengkapi penghormatan terhadap sosoknya sebagai pemimpin umat Israel yang kebesarannya tiada tara (ay. 10-12). Artinya, ia besar justru karena dirinya telah melayani Tuhan dengan memberikan tahun-tahun terbaik dari hidupnya hingga akhir. Bukan "sisa-sisa ampas" yang ia berikan kepada Tuhan, melainkan dirinya yang terbaik dan tetap terawat bugar hingga kematian menjemputnya. O, sosok Musa sungguh menantang iman kita! Terutama kita yang gemar bermalas-malasan dan menunda untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan. Sebab, jika terus tertunda, pada gilirannya hanya "ampas" yang tersisa. Padahal Tuhan layak menerima yang terbaik dari kita. Masa-masa terbaik kita. Kekuatan yang optimal. Kondisi fisik paling prima.Talenta terbaik. Pendek kata, yang terbaik. Sudahkah yang terbaik kita beri kepada-Nya? --PAD/www.renunganharian.net BERIKANLAH YANG TERBAIK KEPADA TUHAN SEKARANG JUGA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |