Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2005/02/04 |
|
Jumat, 4 Februari 2005 Bacaan : Matius 3:13-17 Setahun : Keluaran 25-27 Nas : Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah (Matius 3:15)
|
|
Dewey VanderVelde menolak dibaptis. Ia bersikeras menolak, bahkan ketika istri dan putrinya dibaptis pada suatu hari Minggu siang. Bertahun-tahun kemudian, pendetanya berkhotbah tentang pembaptisan Yesus. Ia menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis pada awalnya menolak untuk membaptis Yesus, tetapi Yesus berkata, "Demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah" (Matius 3:15). Kemudian pendeta itu berkomentar, "Jika Yesus saja menaati kehendak Bapa-Nya, maka kita pun seharusnya begitu." Seusai khotbah itu, Dewey meminta untuk dibaptis. Ia mengatakan bahwa ia mestinya menaati perintah Tuhan dari dulu, dan ia menyesal karena telah begitu keras kepala. Tentunya hal ini lebih dari sekadar masalah baptisan; itu adalah masalah ketaatan. Kita pun mungkin bersikap begitu. Mungkin kita bersikeras tidak menaati Tuhan dalam hal tertentu dalam kehidupan kita -- berdusta, menipu, mencuri pada saat bekerja, tidak berserah kepada Tuhan. Namun, yang harus kita akui adalah: Yesus menaati Bapa-Nya dalam segala hal. Penyerahan diri-Nya membawa-Nya dari puncak popularitas menuju keadaan ditinggalkan. Dari keadaan dielu-elukan orang menuju pada penderitaan dalam kesendirian. Hal itu membawa-Nya ke dalam ruang pengadilan Pilatus, jalan yang mengerikan menuju Kalvari, salib, dan kubur. Oleh karena itu, mulai hari ini marilah kita dengan hati yang penuh kerelaan memutuskan untuk menaati Tuhan dalam segala hal -- Dave Egner IMAN SEJATI AKAN TAAT TANPA MENUNDA-NUNDA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |