Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/02/03

Selasa, 3 Februari 2009

Bacaan   : Mazmur 39:1-7
Setahun : Keluaran 21-24
Nas       : Ya Tuhan, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! (Mazmur 39:5)

TAHU BATAS

Pak Odang adalah penjual bubur ayam keliling. Enak dan jadi langganan banyak orang. Setiap pagi buburnya selalu laris diantre pembeli. Sering malah ada langganan yang sampai tidak kebagian. Seorang pembeli mencoba memberi saran kepadanya, "Pak Odang, besok jualan buburnya agak banyakan dong". Pak Odang hanya tertawa kecil, "Kalau ditambah terus, tidak bakalan ada habisnya," katanya ringan. Pak Odang tahu batas. Ia tahu bahwa kalau mau dituruti, keinginan untuk mendapat lebih tidak akan ada habisnya.

Celakanya, terkadang kita justru berlaku sebaliknya, tidak tahu batas. Tidak tahu batas kerja, tidak tahu batas bicara, tidak tahu batas makan. Sudah berkuasa, masih ingin lebih berkuasa. Sudah punya banyak, masih ingin lebih banyak lagi. Tidak pernah merasa cukup. Selalu merasa kurang, sehingga kita terus memacu diri. Akibatnya, kita malah kehilangan hal-hal yang lebih penting: kesehatan, waktu bersama keluarga, relasi pribadi dengan Tuhan, dan sebagainya.

Maka kita perlu selalu ingat, bahwa hidup ini fana. Akan ada masanya ajal menjemput (ayat 5). Seperti Daud, baiklah kita berseru kepada Tuhan, memohon hikmat agar kita mengetahui "batas kita". Dan menyadari bahwa hidup kita "hanyalah bayangan yang akan berlalu" (ayat 7). Dengan memiliki sikap tahu batas, kita akan terjaga dari sifat kemaruk (selalu ingin memiliki sesuatu secara berlebih, tidak pernah puas-Red.) atau serakah. Jangan lupa, godaan tidak selalu berupa kekurangan, tetapi juga bisa berbentuk kelebihan. Pencobaan tidak selalu berbentuk jalan buntu, tetapi terkadang juga berupa jalan yang lurus dan mulus -AYA

SEGALA SESUATU YANG BERLEBIHAN ITU TIDAK BAIK
MAKA TAHU BATAS ITU PENTING

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org