Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/02/03 |
|
Rabu, 3 Februari 1999 Bacaan : Matius 6:25-34 Setahun : Keluaran 21-24 Nas : Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri (Matius 6:34)
|
|
Komedi musikal Meredith Wilson berjudul The Music Man (Manusia Musik) dikenal selain karena penari sepatunya yang mengesankan, juga karena banyak dialognya yang bernas. Pada salah satu adegan yang serius, Profesor Harold Hill, seorang seniman penipu yang tak dapat dipercaya, mengungkapkan cinta sejatinya kepada Marian, si pustakawan. Marian selalu memandang ke masa depan yang belum jelas, dan tak pernah sungguh-sungguh hidup di masa kini. Hill berkata kepadanya, "Engkau menimbun terlalu banyak hari esok maka engkau akan menemukan banyak hari kemarin yang sia-sia." Hill mungkin tidak mengindahkan moral, tetapi ia memahami pentingnya masa kini. Edward Everett Hale (1822-1909), mantan pendeta Senat AS, berkata, "Jangan coba menanggung lebih dari satu macam masalah sekaligus. Sebagian orang menanggung tiga macam masalah sekaligus: semua masalah yang pernah mereka hadapi, semua masalah yang sekarang dihadapi dan semua masalah yang akan dihadapi." Yesus berkata kepada kita, "Janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri" (Matius 6:34). Jika kita mengetahui semua hal baik yang akan terjadi besok, kita akan menjadi terlalu bahagia hari ini dan kecewa keesokan harinya. Jika kita tahu semua hal buruk di hari esok, maka kekuatiran, ketakutan dan kesedihan akan melumpuhkan kita hari ini. Orang-orang percaya dalam Yesus Kristus beriman kepada Tuhan yang berkuasa atas masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Dengan iman, kita dapat berjalan dengan penuh keyakinan, satu hari setiap kali. Dan, lakukanlah mulai hari ini! -- HWR
KITA KEHILANGAN SUKACITA HIDUP DI MASA KINI
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |