Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/02/01 |
|
Senin, 1 Februari 1999 Bacaan : Amsal 14:8-21 Setahun : Keluaran 14-17 Nas : Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan (Amsal 14:9)
|
|
Jim Thomas merasa yakin bahwa pria yang sedang diadili itu tak bersalah, tetapi ia tidak dapat meyakinkan rekan-rekannya sesama juri akan hal itu. Setelah melalui diskusi selama delapan jam, akhirnya ia menyerah dan mengikuti suara mayoritas. Tetapi sesudah vonis bersalah dijatuhkan, ia tak dapat berhenti memikirkan bahwa ia telah ikut menghukum seseorang yang tidak bersalah. Maka dengan uangnya sendiri, Jim Thomas menyewa seorang pengacara untuk naik banding. Beberapa hari setelah pengadilan, si korban mengaku bahwa ia telah berbohong dan si tersangka tadi dibebaskan. "Saya adalah seorang juri dan saya telah membantu membuat sebuah kesalahan," kata Thomas. "Ini harus diperbaiki." Terkadang, saya begitu mudah menutupi kesalahan dan ketidak-beranian saya sendiri dengan berkata, "Yah, tidak ada yang dapat kita lakukan lagi sekarang." Kisah Jim Thomas di atas menantang saya untuk memikirkan kembali sikap saya agar berani memperbaiki kesalahan yang saya lakukan. Amsal 14:9 mengatakan, "Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan." Bagi orang bodoh, melakukan sesuatu yang salah bukan merupakan masalah, tetapi orang yang memiliki integritas dan karakter yang baik akan merasa terbeban untuk memperbaikinya. Jika Anda telah membantu membuat suatu kesalahan, bertindaklah dengan segera dan milikilah keberanian untuk memperbaikinya -- DCM
KITA MELAKUKAN DUA KESALAHAN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |