Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2024/01/31 |
|
Rabu, 31 Januari 2024 Bacaan : 1 PETRUS 4:1-6 Setahun : Keluaran 39-40 Nas : Jadi, karena Kristus telah menderita secara badani, kamu pun harus juga mepersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian -karena siapa yang telah menderita secara badani, ia telah berhenti berbuat dosa. (1 Petrus 4:1)
|
|
Nabi-nabi Baal yang ditantang Elia di Gunung Karmel berusaha keras memanggil allah mereka. Mereka bahkan menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, sehingga darah bercucuran dari tubuhnya. Meski demikian, usaha mereka tetap gagal. Sementara Elia tidak perlu melakukan hal serupa untuk memanggil dan membuktikan keberadaan Allah (1Raj. 18:20-40). Pernyataan Petrus mengenai penderitaan badani bisa disalahpahami dengan menganggap bahwa penderitaan badani dapat melepaskan orang dari dosa. Dengan kata lain, tubuh adalah tempatnya dosa sehingga menyiksa tubuh dapat menyelamatkan dari dosa. Tentu anggapan ini keliru. Tidak semua penderitaan dapat diklaim sebagai risiko iman yang menyelamatkan. Sebab, hanya penderitaan oleh karena kebenaran saja yang dapat disebut sebagai penderitaan karena iman. Berani menderita demi kebenaran berarti berani mengambil risiko dalam rangka meninggalkan kebiasaan dosa. Tidak takut menderita guna membayar harga demi hidup kudus. Mengikut Kristus tidak selalu harus menderita. Namun, jika perjuangan iman kita harus diperhadapkan dengan penderitaan, ingat pesan Rasul Petrus! Kita tidak boleh menjadi lemah karena Yesus pun mengalaminya. Dunia boleh memandang penderitaan kita sebagai kekalahan dan kegagalan yang memalukan. Tetapi yakinlah, menderita karena mempertahankan kekudusan adalah kemenangan atas dosa. Tidak takut menderita membuat daya tarik dosa menjadi lemah. Karena memiliki keteguhan dalam kekudusan menyelamatkan kita dari tawaran dosa yang tampak penuh kenikmatan. --EBL/www.renunganharian.net JANGANKAN MENDERITA BAGI KRISTUS, MATI PUN MERUPAKAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |